Blog

  • Kanker

    Kanker

    Kanker, tumor ganas, atau neoplasma ganas (bahasa Inggris: cancer, malignant neoplasm, malignant tumor) adalah penyakit yang ditandai dengan munculnya sel yang membelah tak terkendali, mampu invasi ke jaringan yang berdekatan dan metastasis ke organ yang jauh. Penyakit ini berhubungan dengan kelainan Proliferasi dan Diferensiasi Sel karena gangguan Genetika. Tumor yang membuatnya sangat mengancam jiwa organisme menjadikan alasan untuk menyebutnya “tumor ganas”. Kanker terdiri dari sel ganas. Tumor epitel ganas disebut kanker di Rusia, Jerman dan negara-negara Baltik, di negara lain istilah ini dapat berarti berbagai bentuk neoplasma ganas (misalnya, bahasa Prancis: cancer menggabungkan chorioepithelioma, endothelioma, sarcoma dan lain-lain). 

    Perkembangan obat dan metode pengobatan kanker merupakan masalah ilmiah yang penting dan masih belum terpecahkan.

    WHO memperkirakan bahwa kanker menyebabkan 9,6 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2018, dengan 30 hingga 60% kasus kanker dapat dicegah

    Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.

    Istilah “kanker” tidak mengacu pada satu penyakit, tetapi sekelompok penyakit yang ditandai dengan proliferasi sel yang tidak terkendali. Tidak seperti sel normal dalam tubuh pasien, yang tumbuh, membelah, dan mati dengan cara yang dikontrol ketat, sel kanker berbeda karena terus membelah tanpa terkendali. Tumor bisa jinak atau ganas.

    Secara umum, ciri-ciri sel kanker adalah:

    • melawan apoptosis
    • berlipat ganda dengan atau tanpa faktor pertumbuhan
    • menolak sinyal yang menghentikan proliferasi sel
    • melawan mekanisme penuaan
    • mereka bermetastasis
    • membuat pembuluh untuk suplai darah mereka

    Penjelasan umum

    Penyakit ini sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semuanya adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal, dan terbagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.

    Penyakit ini dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua golongan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun.

    Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut.

    Terdapat tujuh gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau tidaknya kanker, yaitu:

    1. Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
    2. Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
    3. Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh
    4. Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
    5. Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi semakin besar dan gatal.
    6. Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
    7. Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh.

    Kanker menyebabkan banyak gejala yang berbeda, tergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.

    Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Berdasarkan dari dari Badan Kesehatan Dunia – WHO, tahun 2015, tidak kurang dari 8,8 juta manusia meninggal dunia karena penyakit ini. Data tersebut menunjukkan bahwasanya penyakit ini menjadi salah satu dari enam penyakit paling mematikan yang mempengaruhi tingkat mortalitas dunia. Walaupun begitu, 30 hingga 50% dari penyakit ini bisa dicegah. Salah satu caranya adalah dengan memberikan informasi dan dukungan untuk menerapkan gaya hidup sehat.

    Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas” (bersifat kanker) atau “jinak” (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

    Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari seluruh kematian. Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosis kanker.

    Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan “cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).

    Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%).

    Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertentu. Pola invasi kanker tanaman dan kanker pada manusia sangat berbeda.

    Dari segi biaya, penyakit kanker merupakan penyakit nomor 2 di Indonesia, setelah hemodialisis yang banyak menghabiskan dana pemerintah

    Klasifikasi

    Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya:

    • Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofagus, karsinoma hepatoseluler, kanker laryngeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testikular dan kanker tiroid.
    • Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rhabdomyosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
    • Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk terakumulasi di dalam sirkulasi darah.
    • Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem kekebalan tubuh
    • Central Nervous Systems Cancers, merupakan kanker yang dimulai di jaringan otak dan sumsum tulang belakang

    Patofisiologi

    Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum).

    Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecacatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metode, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metode koreksi-kecacatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecacatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya:

    • Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
    • Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
    • Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastis, membuat sel bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.
    • Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.

    Pembentukan sel kanker

    Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.

    Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).

    Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat:

    • perpindahan fase G1 menuju fase S.
    • siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi. Pencerap hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada kanker.
    • siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.
    • translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti leukemia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada kromosom. Pada leukemia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.

    Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis:

    • inisiasi tumor
    • promosi tumor
    • konversi malignan
    • progresi tumor

    Angiogenesis

    Pada umumnya, sel kanker membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Sebelum tahun 1960, peneliti kanker berpendapat bahwa asupan nutrisi yang mencapai tumor terjadi oleh karena adanya jaringan pembuluh darah yang telah ada, namun penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa lintasan angiogenesis diperlukan bagi tumor untuk berkembang dan menyebar. Tanpa lintasan angiogenesis, sebuah tumor hanya akan berkembang hingga memiliki diameter sekitar 1–2 mm, dan setelah itu perkembangan tumor akan terhenti. Sebaliknya, dengan angiogenesis, sebuah tumor akan berkembang hingga melampaui ukuran diameter 2 milimeter. Oleh karena itu, sel tumor memiliki kemampuan untuk mensekresi protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis. Dari berbagai protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis seperti acidic fibroblast growth factor, angiogenin, epidermal growth factor, G-CSF, HGF, interleukin-8, placental growth factor, platelet-derived endothelial growth factor, scatter factor, transforming growth factor-alpha, TNF-α, dan molekul kecil seperti adenosin, 1-butyryl glycerol, nikotinamida, prostaglandin E1 dan E2; para ilmuwan telah mengidentifikasi dua protein yang sangat penting bagi pertumbuhan tumor yaitu vascular endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF). Kedua protein ini disekresi oleh berbagai jenis sel kanker dan beberapa jenis sel normal.

    Sekresi VEGF atau bFGF akan mengikat pada pencerap sel endotelial dan mengaktivasi sel tersebut untuk memicu lintasan metabolisme yang membentuk pembuluh darah baru. Sel endotelial akan memproduksi sejumlah enzim MMP yang akan melakukan degradasi terhadap jaringan matriks ekstraseluler yang mengandung protein dan polisakarida, dan berfungsi untuk sebagai jaringan ikat yang menyangga jaringan parenkim dengan mengisi ruang di sela-sela selnya. Degradasi jaringan tersebut memungkinkan sel endotelial bermigrasi menuju jaringan parenkim, melakukan proliferasi dan diferensiasi menjadi jaringan pembuluh darah yang baru.

    Reaksi antara asam tetraiodo tiro asetat dengan integrin adalah penghambat aktivitas hormon tiroksin dan tri-iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam angiogenesis dan proliferasi sel tumor

    Metastasis

    Walaupun telah dilakukan penelitian intensif selama beberapa dekade, mekanisme patofisiologis dari metastasis belum benar-benar diketahui dan masih menjadi kontroversi. Namun terdapat dua model metastasis fundamental,yang mirip dengan proposal metastasis yang diajukan oleh Stephen Paget pada tahun 1889 yang mengatakan bahwa metastasis bergantung pada komunikasi antara sel kanker yang disebut the seed dan lingkungan mikro pada organ tertentu yang disebut the soil.

    Model yang pertama menjelaskan bahwa tumor primer pada organ akan timbul dari sel yang sama, yang mengalami berbagai perubahan seperti heterogenitas, ketidakseimbangan genomik, akumulasi mutasi atau penyimpangan genetik, hingga terjadi evolusi klonal meliputi perubahan fenotipe dan perilaku sel hingga potensi untuk melakukan metastasis ke organ lain dan membentuk tumor sekunder.

    Model yang kedua menyebutkan bahwa kanker yang timbul pada organ, terjadi akibat aktivitas ruang yang diperuntukkan bagi sel punca kanker sehingga memungkinkan metastasis dari sejumlah jaringan tubuh yang lain.

    Faktor risiko

    Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan

    Bahan kimia

    Patogenesis kanker dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada pertumbuhan sel dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai mutagen, dan mutagen yang menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen. Ada beberapa zat khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan banyak jenis kanker, dan penyebab dari 90% kanker paru-paru. Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat asbestos dikaitkan dengan mesothelioma. Banyak mutagen adalah juga karsinogen. Tetapi, beberapa mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat karsinogen yang bukan mutagen. Bahan kimia seperti ini bisa menyebabkan kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel. Tingkat replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan sedikit waktu bagi enzim-enzim untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya mutasi. Riset selama beberapa dekade menunjukkan keterkaitan antara penggunaan tembakau dan kanker pada paru-paru, laring, kepala, leher, perut, kandung kemih, ginjal, esofagus, dan pankreas. Asap tembakau memiliki lebih dari lima puluh jenis karsinogen yang sudah dikenali termasuk nitrosamines dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Tembakau bertanggung jawab atas satu per tiga dari seluruh kematian akibat kanker di negara-negara maju, dan sekitar satu per lima di seluruh dunia. Tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Amerika Serikat mencerminkan pola merokok, dengan kenaikan dalam pola merokok diikuti dengan peningkatan yang dramatis dalam tingkat kematian akibat kanker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok di seluruh dunia terus meningkat, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya sebagai epidemik tembakau. Kanker yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebesar 2-20% dari semua kasus

    Radiasi ionisasi

    Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit kanker pada masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini. Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini

    Infeksi

    Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia. Virus-virus ini termasuk papilloma virus pada manusia (kanker serviks), polyomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarkoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusia (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung)

    Data eksperimen dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam perkembangan kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh penggunaan tembakau. Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan bertransformasi secara perlahan. Pada virus yang bertransformasi secara akut, virus tersebut membawa onkogen yang terlalu aktif yang disebut onkogen-viral (v-onc), dan virus yang terinfeksi bertransformasi segera setelah v-onc terlihat. Kebalikannya, pada virus yang bertransformasi secara perlahan, genome virus dimasukkan di dekat onkogen-proto di dalam genom induk.

    Ketidakseimbangan metabolisme

    Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh, sering kali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan menginduksi lintasan karsinogenesis

     

    Ketidakseimbangan hormonal

    Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi fibroblas menuju fenotipe fibroblas

    Disfungsi sistem kekebalan

    Keturunan

    Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kanker.

    Adanya faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena salah penyebab kanker adalah mutasi DNA yang memang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis kanker dapat diturunkan. hal tersebut dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga genotipe dari mutasi yang terjadi.

    Letak kerusakan DNA yang dialami

    Ada 2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya kanker, yaitu mutasi pada gen-gen onkogen dan mutasi pada gen-gen pensupresi tumor. mutasi pada gen pensupresi tumor lah yang biasanya memicu penurunan kanker. hal tersebut disebabkan karena zigot yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat bertahan hidup sehingga tidak dapat diturunkan.

    Diagnosis

    Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala tampak atau melalui screening. Kedua metode ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya membutuhkan sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari masalah yang tak berhubungan.

    Karena kanker juga dapat disebabkan adanya metilasi pada promotor gen tertentu, maka deteksi dini dapat dilakukan dengan menguji gen yang menjadi biomarker untuk kanker. Beberapa jenis kanker telah diketahui status metilasi biomarker-nya. Misalnya untuk kanker payudara dapat digunakan biomarker BRCA, sedangkan untuk kanker kolorektal dapat menggunakan biomarker Sox17.

    Deteksi dini ini sangat penting. Pada beberapa kanker seperti kanker kolorektal apabila diketahui sejak dini peluang untuk sembuh lebih besar. Selain itu, deteksi dini dapat memudahkan dokter untuk memberikan pengobatan yang sesuai.

    Simtoma klinis

    Secara umum, gejala klinis kanker bisa dibagi menjadi beberapa kelompok:

    • Gejala lokal: pembesaran atau pembengkakan yang tidak biasa tumor, pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration. Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundice (kulit dan mata yang menguning).
    • Gejala pembesaran kelenjar getah bening (lymph node), batuk, hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-tulang yang terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker tahap lanjut menyebabkan rasa sakit, seringkali itu bukan gejala awalnya.
    • Gejala sistemik: berat badan turun, nafsu makan berkurang secara signifikan, kelelahan dan kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam, anemia, fenomena paraneoplastik tertentu yaitu kondisi spesifik yang disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan perubahan hormonal. Setiap gejala dalam daftar di atas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi (daftar berbagai kondisi itu disebut dengan diagnosis banding). Kanker mungkin adalah penyebab utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala.
    • Gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel stromal, sel endotelial, fibroblas dan matriks ekstraseluler. Pada kanker, terjadi penurunan konsentrasi senyawa penghambat pertumbuhan pembuluh darah baru, seperti thrombospondin, angiostatin dan glioma-derived angiogenesis inhibitory factor, dan ekspresi berlebih faktor proangiogenik, seperti vascular endothelial growth factor, yang memungkinkan sel kanker melakukan metastasis. Terapi terhadap tumor pada umumnya selalu melibatkan 2 peran penting, yaitu penggunaan anti-vascular endothelial growth factor monoclonal antibodies untuk mengimbangi overekspresi faktor proangiogenik, dan pemberian senyawa penghambat angiogenesis, seperti endostatin dan angiostatin.
    • Gejala migrasi sel tumor, yang ditandai dengan degradasi matriks ekstraseluler (ECM), jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim MMP. Hingga saat ini telah diketahui 26 berkas gen MMP yang berperan dalam kanker, dengan pengecualian yang terjadi antara lain pada hepatocellular carcinoma

    Simtoma paraklinis

    Ciri paraklinis umum pada sel tumor maupun kanker adalah produksi asam laktat dan asam piruvat yang tinggi, oksidasi glukosa yang rendah, walaupun tidak selalu disertai simtoma hipoksia, percepatan lintasan glikolisis dan perlambatan laju fosforilasi oksidatif, dan pergeseran lintasan glikolisis dari anaerobik menjadi aerobik, yang dikenal sebagai efek Warburg. Sel kanker memiliki kecenderungan untuk menghasilkan ATP sebagai sumber energi dari lintasan glikolisis daripada lintasan fosforilasi oksidatif. Faktor transkripsi Ets-1 yang ditingkatkan oleh sekresi H2O2 oleh mitokondria merupakan salah satu pemegang kendali pergeseran metabolisme pada sel kanker. Ciri lain adalah rendahnya kadar plasma vitamin C yang ditemukan pada berbagai penderita kanker, baik dari penderita dengan kebiasaan merokok, maupun tidak

    Perubahan morfologi seluler

    Jaringan kanker memiliki ciri morfologis yang sangat khas saat diamati dengan mikroskop. Diantaranya berupa banyaknya jumlah sel yang mengalami mitosis, variasi jumlah dan ukuran nukleus, variasi ukuran dan bentuk sel, tidak terdapat fitur seluler yang khas, tidak terjadi koordinasi seluler yang biasa tampak pada jaringan normal dan tidak terdapat batas jaringan yang jelas.

    Immunohistochemistry dan metode molekuler lain digunakan untuk menemukan ciri morfologis khas pada sel kanker/tumor, sebagai Referensi diagnosis dan prognosis.Hahn dan rekan menggunakan ekspresi ektopik dari kombinasi antara telomerase transkriptase balik dengan onkogen h-ras dan antigen T dari virus SV40 untuk menginduksi konversi tumorigenik pada sel fibroblas dan sel epitelial manusia, yang terjadi akibat disrupsi pada lintasan metabolik intraseluler. Ciri fenotipe dari sel kanker setelah mengalami transformasi dari sel normal, antara lain

    Transformasi in vitro

    • Terjadi perubahan sitologi seperti pada sel kanker in vivo yaitu peningkatan basofil sitoplasmik, peningkatan jumlah dan ukuran nuklei
    • Perubahan pada karakteristik perkembangan sel:
    1. sulit mati walaupun telah mengalami diferensiasi berkali-kali
    2. tumbuh berkembang yang tidak terhenti, walaupun telah berdesakan dengan sel di sekitarnya, sehingga jaringan kanker memiliki kepadatan yang tinggi
    3. membutuhkan serum dan faktor pertumbuhan lebih sedikit
    4. tidak lagi membutuhkan lapisan antarmuka untuk berkembangbiak, dan dapat tumbuh sebagai koloni bebas di dalam medium semi-padat.
    5. tidak memiliki kendali atas siklus sel
    6. sulit mengalami apoptosis
    • Perubahan pada struktur dan fungsi membran sel, termasuk peningkatan agglutinability karena lektin herbal
    • Perubahan pada komposisi antarmuka sel, glikoprotein, proteoglikan, glikolipid dan musin, ekspresi antigen tumor dan peningkatan penyerapan asam amino, heksos dan nukleosida.
    • Tidak terjadi interaksi matriks sel-sel dan sel-ekstraseluler, sehingga tidak terjadi penurunan laju diferensiasi
    • Sel kanker tidak merespon stimulasi zat yang menginduksi diferensiasi, karena terjadi perubahan komposisi antarmuka sel, termasuk komposisi molekul penyerap zat bersangkutan.
    • Perubahan dalam mekanisme transduksi sinyal seluler, termasuk pada lintasan yang sangat fundamental, selain lintasan regulasi yang mengendalikan fungsi pencerap faktor pertumbuhan, jenjang fosforilasi dan defosforilasi.
    • Kemampuan untuk menginduksi tumor pada model. Kemampuan ini yang menjadi sine qua non yang mendefinisikan kata “ganas” pada transformasi in vitro. Walaupun demikian, sel kanker yang tidak memiliki kemampuan seperti ini, tetap memiliki sifat “tumorigenik” pada model yang lain.

    Transformasi in vivo

    Transformasi pada sel manusia memerlukan akumulasi dari berbagai perubahan genetik yang mengakibatkan ketidakstabilan genomik, seperti:

    • Peningkatan ekspresi protein onkogen sebagai akibat dari translokasi, amplifikasi dan mutasi pada kromosom.
    • Tidak terdapat ekspresi protein dari gen “penekan tumor”.
    • Perubahan pada metilasi DNA.
    • Terdapat kelainan transkripsi genetik yang menyebabkan kelebihan produksi zat pendukung pertumbuhan, seperti IGF-2, TGF-α, faktor angiogenesis tumor, PDGF, dan faktor pertumbuhan hematopoietik seperti CSF dan interleukin.
    • Tidak terjadi keseimbangan genetis, sehingga proliferasi menjadi semakin tidak terkendali, peningkatan kemungkinan terjadinya metastasis.
    • Perubahan pada pola enzim dan peningkatan enzim yang berperan dalam sintesis asam nukleat dan enzim yang bersifat litik, seperti protease, kolagenase dan glukosidase.
    • Produksi antigen onkofetal, seperti antigen karsinoembrionik dan hormon plasentis (contoh: gonadotropin korionik), atau isoenzim seperti alkalin fosfatase plasenta.
    • Kemampuan untuk menghindari respon antitumor dari inangnya.

    Dari berbagai perubahan genetik tersebut, pada tumor pada manusia, sering kali ditemukan translokasi kromosom yang menghasilkan produk kimerik dengan kemampuan transformasi menjadi sel tumor/kanker atau mengubah ekspresi onkogen

     

    Penanganan

    Riset kanker

    Riset kanker merupakan usaha ilmiah yang banyak ditekuni untuk memahami proses penyakit dan menemukan terapi yang memungkinkan. Meskipun pemahaman kanker telah tumbuh secara eksponen sejak dekade terakhir dari abad ke-20, terapi baru yang radikal hanya ditemukan dan diperkenalkan secara bertahap.

    Penghambat tirosin kinase (imatinib dan gefitinib) pada akhir 1990-an dianggap sebuah terobosan utama. Antibodi monoklonal telah terbukti sebuah langkah besar dalam perawatan kanker. Di Indonesia sendiri yang kaya akan keanekaragaman hayati, riset tanaman yang berpotensi anti kanker, seperti: keladi tikus, temulawak, temu putih, dll sangat menjanjikan.

    David Porter, onkolog dari University of Pennsylvania Medical Center di Philadelphia, melaporkan pertama kali setelah upaya 20 tahun terapi sel GM modifikasi gen sel-T berhasil menghancurkan tumor kanker leukemia.

    Menemukan cara untuk memprediksi tumor yang akan menyebar menjadi salah satu target paling penting dalam penelitian kanker. Sehyo Choe, fisikawan dari University of Heidelberg di Jerman, dan rekannya membangun model matematika bagaimana tumor berkembang. Markus Gusenbauer di St. Poelten University of Applied Sciences, Austria, dan rekan nya mengembangkan sebuah model bagaimana darah mengalir melalui manik-manik magnetik.

    Jurnal “Cancer Incidence, Mortality, Years of Life Lost, Years Lived with Disability, and Disability-Adjusted Life Years for 29 Cancer Groups from the Global Burden of Disease Study 2019” mencakup beberapa temuan utama:

    • Peningkatan Insidensi: Terdapat peningkatan jumlah kasus baru kanker secara global, terutama untuk kanker payudara, paru-paru, dan kolorektal.
    • Angka Kematian: Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian terkait kanker di seluruh dunia, mencerminkan tantangan dalam deteksi dan pengobatan kanker ini.
    • Years of Life Lost (YLL): Kanker paru-paru, hati, dan perut memiliki angka YLL tertinggi, menunjukkan dampak besar kanker-kanker ini pada harapan hidup.
    • Years Lived with Disability (YLD): Kanker kolorektal dan payudara menyebabkan YLD tinggi, menunjukkan banyaknya tahun hidup dengan disabilitas akibat kanker-kanker ini.
    • Disability-Adjusted Life Years (DALY): Kanker paru-paru, hati, dan perut menyumbang beban DALY tertinggi secara global, menggabungkan dampak kematian dini dan hidup dengan disabilitas

     

    Pencegahan

    Pencegahan kanker didefinisikan sebagai usaha aktif untuk mengurangi risiko terjadinya kanker. Mayoritas dari kasus kanker dikarenakan faktor-faktor risiko lingkungan, dan banyak, tetapi tidak semuanya, faktor-faktor risiko lingkungan tersebut adalah pilihan gaya hidup yang dapat dikendalikan. Jadi, kanker dianggap sebagai penyakit yang dapat dicegah.Lebih dari 30% kematian akibat kanker dapat dicegah dengan menghindari: merokok, kelebihan berat badan / kegemukan, asupan yang kurang, aktivitas fisik yang minimal, alkohol, penyakit menular seksual, dan polusi udara. Tidak semua faktor lingkungan dapat dikendalikan, misalnya radiasi matahari, dan kasus-kasus kanker karena faktor keturunan, oleh karenanya tidak semua kasus kanker dapat dicegah.

     

    Asupan

    Meskipun banyak rekomendasi mengenai diet untuk mengurangi kanker, tetapi bukti-bukti tidak menunjang hal ini secara nyata. faktor utama asupan yang meningkatkan risiko kanker adalah kegemukan dan konsumsi alkohol; sedangkan asupan rendah buah dan sayur dan makan daging merah yang banyak mungkin berimplikasi, tetapi belum terkonfirmasi. Penelitian meta-analisis pada tahun 2014 tidak menemukan hubungan antara buah dan sayuran dengan kanker. Konsumsi kopi berhubungan dengan berkurangnya risiko kanker hati Penelitian menunjukkan hubungan antara daging merah dan daging olahan dengan peningkatan risiko kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker pankreas, sebuah fenomena yang mungkin terjadi karena adanya karsinogen pada daging yang diproses/dimasak dengan suhu tinggi.Rekomendasi yang dianjurkan untuk mencegah kanker adalah asupan seimbang dari sayur, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan ikan, sedangkan yang harus dihindari adalah daging merah dan daging olahan (sapi, babi, kambing), lemak hewani, dan karbohidrat yang mudah/cepat dicerna

     

    Obat-obatan

    Konsep penggunaan obat-obatan untuk mencegah kanker itu menarik, dan bukti-bukti menunjangnya dalam berbagai keadaan tertentu. Pada populasi umum, penggunaan obat anti pembengkakan yang bukan steroid (Non-steroidal anti-inflammatory drug) mengurangi risiko kanker usus, tetapi karena adanya efek samping pada sistem pembuluh darah dan pencernaan, makanya penggunaannya akan berbahaya jika digunakan untuk pencegahan kanker. Aspirin telah diketahui dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker sebesar kurang lebih 7%. COX-2 inhibitor dapat mengurangi jumlah formasi polip pada penderita familial adenomatous polyposis, bagaimanapun hal ini berhubungan dengan efek samping seperti pada penggunaan obat anti pembengkakan yang bukan steroid. Penggunaan sehari-hari tamoxifen atau raloxifene telah menunjukkan pengurangan risiko terjadinya kanker payudara pada wanita yang berisiko tinggi. Keuntungan dibandingkan kemudharatan penggunaan 5-alpha-reductase inhibitor seperti finasteride adalah tidak jelas.

    Vitamin telah diketahui tidak berguna untuk mencegah kanker, walaupun tingkat yang rendah dari vitamin D berhubungan dengan peningkatan risiko kanker. Apakah ini merupakan sebab akibat dan suplemen vitamin D bersifat melindungi tidak pernah dinyatakan. Suplemen Beta-Carotene telah diketahui meningkatkan kanker paru-paru pada mereka yang berisiko tinggi. Asam folat telah diketahui tidak berguna untuk mencegah kanker usus, bahkan justru meningkatkan terjadinya polip pada usus besar. Tidak jelas apakah suplemen selenium mempunyai efek pengobatan/pencegahan

     

    Vaksinasi

    Vaksinasi telah dikembangkan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus yang bersifat karsinogen. Human papillomavirus vaccine (Gardasil dan Cervarix) mengurangi risiko bertumbuhnya kanker mulut rahim. Vaksin hepatitis B mencegah infeksi hepatitis B dan tentunya mengurangi risiko terjadinya kanker hati. Pemberian vaksin human papillomavirus dan hepatitis B direkomendasikan jika dana memungkinkan

  • Penyakit Stroke yang sangat berbahaya untuk di masa depan

    Penyakit Stroke

     penyakit Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kondisi ini menyebabkan area tertentu pada otak tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi sehingga terjadi kematian sel-sel otak.

    Stroke merupakan keadaan darurat medis, karena tanpa suplai oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

    Penyebab Penyakit Stroke

    Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

    1. Stroke iskemik

    Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. 

    Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. Stroke iskemik dapat dibagi lagi ke dalam 2 jenis, stroke trombotik dan stroke embolik.

    2. Stroke hemoragik

    Kondisi stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah sehingga menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dapat dipicu oleh beberapa kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah. 

    Misalnya hipertensi yang tidak terkendali, dinding pembuluh darah yang lemah, dan sedang menjalani pengobatan dengan pengencer darah. Stroke hemoragik terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.

    Faktor Risiko Penyakit Stroke

    Ada tiga faktor yang meningkatkan resiko seseorang mengalami stroke, yaitu faktor kesehatan, gaya hidup, dan faktor lainnya. Selain stroke, berbagai faktor tersebut juga berisiko meningkatkan risiko serangan jantung.

    Adapun yang termasuk dalam faktor risiko kesehatan, di antaranya:

    • Hipertensi.
    • Diabetes.
    • Kolesterol tinggi.
    • Obesitas.
    • Penyakit jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi jantung, atau aritmia.
    • Sleep Apnea.
    • Pernah mengalami transient ischemic attack TIA atau serangan jantung sebelumnya.

    Sedangkan yang termasuk dalam faktor risiko gaya hidup, yaitu:

    • Merokok.
    • Kurang olahraga atau aktivitas fisik.
    • Konsumsi obat-obatan terlarang.
    • Kecanduan alkohol.

    Sementara itu, beberapa kondisi yang termasuk dalam faktor risiko lainnya adalah:

    • Faktor keturunan. Seseorang dengan anggota keluarga yang pernah mengalami stroke memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit yang sama.
    • Faktor usia. Semakin bertambah usia, resiko seseorang mengidap stroke juga lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

    Gejala Stroke

    Gejala stroke umumnya terjadi di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak. Gejala yang dialami penderita stroke bisa meliputi:

    • Kelemahan pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis)
    • Lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun
    • Kesulitan mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa
    • Kesulitan berbicara
    • Disartria
    • Kesemutan
    • Kesulitan mengenal wajah (prosopagnosia)

    Penyebab stroke secara umum terbagi menjadi dua, yaitu adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak dan pecahnya pembuluh darah di otak.

    Penyempitan atau pecahnya pembuluh darah tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi, penggunaan obat pengencer darah, aneurisma otak, dan trauma otak.

    Pengobatan dan Pencegahan Stroke

    Penanganan stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami pasien. Tindakan yang dapat dilakukan bisa berupa pemberian obat-obatan atau operasi. Selain itu, untuk mendukung proses pemulihan, penderita akan disarankan untuk menjalani fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi psikologis.

    Pada umumnya, pencegahan stroke hampir sama dengan cara mencegah penyakit jantung, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

    • Menjaga tekanan darah agar tetap normal
    • Tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol
    • Menjaga berat badan ideal
    • Berolahraga secara rutin
    • Menjalani pemeriksaan rutin untuk kondisi medis yang diderita, misalnya diabetes dan hipertensi

    Diagnosis Penyakit Stroke

    Agar dapat menentukan jenis penanganan yang tepat bagi pengidap stroke, dokter akan mengevaluasi terlebih dahulu jenis stroke dan area otak yang mengalami stroke. 

    Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan bertanya kepada pengidap atau anggota keluarganya tentang beberapa hal, meliputi:

    • Gejala yang dialami, awal munculnya gejala, dan apa yang sedang pengidap lakukan ketika gejala muncul.
    • Jenis obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
    • Apakah pengidap pernah mengalami cedera di bagian kepala.
    • Memeriksa riwayat kesehatan pengidap dan keluarga terkait penyakit jantung, stroke ringan (TIA), dan stroke.

    Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pengidap secara keseluruhan. Biasanya, pemeriksaan diawali dengan mengecek tekanan darah, detak jantung, dan bunyi bising abnormal di pembuluh darah leher dengan menggunakan stetoskop.

    Kemudian, dokter juga akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

    1. Pemeriksaan darah

    Tes ini dilakukan untuk mengecek ada atau tidaknya infeksi, kadar gula darah, risiko pembekuan darah, dan mengetahui keseimbangan elektrolit dalam darah.

    2. CT scan

    Untuk mengetahui kondisi otak lebih detail. Selain itu, CT scan juga membantu dokter mengetahui ada atau tidaknya tumor atau perdarahan pada otak.

    3. MRI

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran otak pengidap secara lebih mendetail. 

    Tes ini juga bisa membantu dokter menemukan jaringan pada otak yang mengalami kerusakan karena perdarahan atau stroke iskemik.

    4. Elektrokardiografi

    Pemeriksaan yang dilakukan guna mengetahui aktivitas listrik pada organ jantung. 

    Tes ini dapat membantu dokter menemukan kelainan detak jantung, adanya indikasi penyakit jantung koroner yang bisa terjadi bersama penyakit stroke.

    5. Ekokardiografi

    Pemeriksaan dilakukan guna mendeteksi sumber gumpalan pada jantung sekaligus mengecek fungsi dari pompa jantung. 

    Sebab, gumpalan dapat bergeser dari pembuluh darah jantung ke bagian otak yang memicu terjadinya stroke. 

    6. USG doppler karotis

    Pemeriksaan dilakukan dengan memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambar aliran darah, di dalam pembuluh arteri karotis di leher secara lebih mendetail. 

    Tujuannya yaitu mendeteksi adanya plak atau penumpukan lemak dan keadaan di dalam aliran darah

    Pengobatan Stroke

    Pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke bergantung pada jenis stroke yang dialaminya, apakah mengarah pada stroke iskemik atau stroke hemoragik.

    1. Pengobatan stroke iskemik

    Penanganan awal akan berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah.

    2. Pengobatan stroke hemoragik

    Sementara pada kasus stroke hemoragik, pengobatan awal bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mengontrol perdarahan. 

    Ada beberapa bentuk pengobatan yang dilakukan, antara lain konsumsi obat-obatan dan operasi.

    3. Pengobatan TIA

    Pengobatan TIA bertujuan untuk menurunkan faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke, sehingga penyakit jantung dapat dicegah. 

    Dalam beberapa kasus, prosedur operasi endarterektomi karotis diperlukan jika terdapat penumpukan lemak pada arteri karotis.

    Komplikasi Stroke

    Stroke dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi, sebagian besar berakibat fatal. Beberapa jenis komplikasi yang mungkin muncul, antara lain:

    1. Deep vein thrombosis.

    Sebagian pengidap stroke akan mengalami penggumpalan darah di tungkai yang berujung pada kelumpuhan. 

    Kondisi yang dikenal dengan deep vein thrombosis ini terjadi akibat terhentinya gerakan otot tungkai, sehingga aliran pada pembuluh darah vena tungkai mengalami gangguan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Deep vein thrombosis dapat ditangani dengan obat antikoagulan.

    2. Hidrosefalus

    Sebagian pengidap stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus, yaitu menumpuknya cairan di dalam rongga jauh pada otak (ventrikel). 

    Dokter bedah saraf akan memasang sebuah selang ke dalam otak untuk membuang cairan yang menumpuk tersebut.

    3. Masalah menelan (disfagia)

    Kerusakan yang disebabkan oleh stroke dapat mengganggu refleks menelan atau disfagia. Akibatnya, makanan dan minuman berisiko masuk ke dalam saluran pernapasan. 

    Tanpa penanganan, disfagia dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.

    Pencegahan penyakit stroke

    Cara utama mencegah stroke adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada serta ikuti anjuran dokter. Berbagai tindakan pencegahan stroke, antara lain:

    1. Menjaga pola makan

    Terlalu banyak mengkonsumsi makanan asin dan berlemak dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko hipertensi yang memicu terjadinya stroke.

    Oleh karena itu, hindari makanan yang banyak mengandung garam.

    Selanjutnya, makanan yang disarankan adalah makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh, protein, vitamin, dan serat. 

    Seluruh nutrisi tersebut bisa diperoleh dari sayur, buah, biji-bijian utuh, dan daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit.

    2. Rutin berolahraga

    Olahraga secara teratur dapat membuat jantung dan sistem peredaran darah bekerja lebih efisien. Olahraga juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga berat badan serta tekanan darah pada tingkat yang sehat.

    3. Berhenti merokok

    Perokok berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena stroke. Sebab rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal. 

    Tidak merokok berarti turut mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru dan jantung.

    4. Hindari konsumsi minuman beralkohol

    Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke, seperti diabetes dan hipertensi. 

    Konsumsi minuman beralkohol berlebihan juga dapat membuat detak jantung menjadi tidak teratur.

    5. Hindari penggunaan NAPZA

    Beberapa jenis Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif (NAPZA) dapat menyebabkan penyempitan arteri dan mengurangi aliran darah.

  • PENYAKIT JANTUNG

    PENYAKIT JANTUNG

    Penyakit jantung adalah ketika bagian jantung yang meliputi pembuluh darah jantung, selaput jantung, katup jantung dan otot jantung mengalami gangguan. penyakit jantung bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti sumbatan pada pembuluh darah jantung , peradangan , infeksi atau kelainan bawaan

    jantung adalah organ vital yang terdiri dari otot dan terbagi menjadi empat ruang . jantung dibatasi oleh katup yang berfungsi mengatur aliran darah agar bergerak ke satu arah 

    pada dinding jantung , terdapat pembuluh darah jantung atau arteri koroner yang mengalirkan darah kaya oksigen ke seluruh bagian jantung. pembuluh ini memiliki dua cabang yaitu pembuluh darah koroner kanan dan kiri 

    jantung juga memiliki dua selaput yang disebut perikardium. fungsinya adalah untuk melindungi jantung, menjaga posisi jantung tetap ada tempatnya dan mencegah terjadinya luka akibat gesekan ketika berdenyut 

     

    jenis penyakit jantung 

    tergantung bagian jantung yang terkena ,  terbagi dalam beberapa jenis yaitu : 

    • penyakit jantung koroner, yaitu penyempitan di pembuluh darah jantung
    • gangguan irama jantung (aritmia)
    • penyakit jantung bawaan 
    • gangguan pada otot jantung 
    • infeksi di perikardium ( perikarditis ) dan bagian dalam jantung ( endokarditis) , baik akibat bakteri , virus maupun parasit
    • penyakit katup jantung 

     

    Penyebab penyakit jantung 

    Penyebab penyakit jantung tergantung pada jenisnya. secara umum ,  dapat diakibatkan oleh kondisi berikut : 

    • penumpukan lemak didalam pembuluh darah koroner (aterosklerosis)
    • tekanan darah tinggi (hipertensi)
    • diabetes tidak terkontrol
    • infeksi

    penyakit jantung juga lebih sering terjadi pada seseorang dengan faktor resiko sebagai berikut : 

    • sering mengkonsumsi makanan dengan kadar gula , garam , atau lemak yang terlalu tinggi
    • jarang berolahraga 
    • kurang tidur 
    • perokok aktif
    • terlalu banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung kadar alkohol secara intens 
    • stress yang sangat berlebih 
    • menggunakan napza

    gejala  juga tergantung pada jenis yang dialami penderita, namun, gejala yang biasanya muncul adalah : 

    • nyeri dada
    • dada sering berdebar
    • sesak nafas
    • pembengkakan di kaki
    • lemas
    • pingsan

     

    Faktor resiko penyakit jantung

    Beberapa faktor resiko penyakit pada jantung antara lain gaya hidup yang tidak sehat , seperti makan makanan tinggi karbohidrat atau lemak, obesitas , jarang melakukan aktivitas fisik , serta kebiasaan merokok , riwayat keluarga juga memegang andil / peran yang cukup besar akan resiko terjadinya .

     

    Gejala penyakit jantung 

    Beberapa gejala  , antara lain : 

    • penyakit jantung koroner , gejala utamanya adalah nyeri pada dada, yang disertai dengan sesak nafas , nyeri yang menjalar ke lengan kiri atau ke rahang 
    • penyakit jantung bawaan , gejala dapat berupa sesak dan terlihat membiru saat menangis atau menyusu , bengkak di sekitar mata dan tungkai , serta berat badan tidak bertambah 
    • infeksi jantung (endokarditis) , gejala berupa demam , denyut jantung tidak teratur sesak nafas , bengkak di perut atau tungkai , serta batuk batuk 
    • gagal jantung , gejalanya berupa sesak napas yang makin memberat saat beraktivitas , sesak nafas yang makin berat saat berbaring , tungkai bengkak , dan perut membesar
    • aritmia, gejala yang dapat timbul berupa jantung berdebar -debar , rasa tidak nyaman didada , sesak nafas , sensasi melayang bahkan hingga pingsan

     

     Diagnosis penyakit jantung

    Dokter akan mendiagnosis dengan diawali wawancara , lengkap , yang diikuti dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh , serta pemeriksaan penunjang jika diperlukan. beberapa pemeriksaan penunjang tersebut , antara lain 

    • Elektrokardiogram (EKG) , yaitu pemeriksaan untuk melihat aliran listrik dan irama jantung . pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasang beberapa sadapan (berbentuk seperti penjepit) ke tubuh pasien. EKG merupakan pemeriksaan yang paling umum dilakukan pada mereka yang diduga mengalami gangguan jantung
    • Ekokardiografi , yaitu pemeriksaan untuk melihat bagian dalam jantung yang berfungsi untuk memompa jantung dan fungsi katup jantung . pemeriksaan ini terutama dilakukan pada mereka yang diduga mengalami gagal jantung , bawaan dan kelainan katup jantung 
    • Treadmill test pemeriksaan irama jantung yang dilakukan sembari pasien melakukan aktivitas fisik (treadmill) pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit jantung koroner 
    • angiografi , yaitu pemeriksaan jantung yang dilakukan dengan cara memasukkan suatu alat yang berfungsi sebagai kamera ke dalam pembuluh darah jantung untuk melihat adanya sumbatan didalam darah ke dalam jantung.

     

    Pengobatan penyakit jantung 

    ada berbagai macam cara untuk mengobati penyakit pada jantung , dan tergantung penyakit yang diidap juga pada jantung  antara lain 

    • penyakit jantung koroner , pengobatan bertujuan untuk mencegah terjadinya sumbatan lebih berat  di pembuluh darah jantung, dengan memberikan pengidap obat pengencer darah seperti ( aspirin, clopidogrel) dan nitrat , jika sumbatan sudah sangat berat , dokter akan membuka sumbatan di pembuluh darah dengan melalui suntikan percutaneous intervention (pci).
    • penyakit jantung bawaan , pengobatan dilakukan dengan tindakan pembedahan untuk menutup kebocoran pada katup atau sekat jantung 
    • penyakit infeksi jantung , pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan jenis kuman yang menginfeksi , anti radang , serta pengencer darah .
    • penyakit gagal jantung, pengobatan bertujuan untuk mengurangi cairan didalam tubuh , sehingga menurunkan kinerja jantung . dokter akan memberikan obat untuk meningkatkan kekuatan jantung dalam memompa darah .
    • penyakit jantung aritmia, pengobatan bertujuan untuk mengendalikan irama jantung, dengan memberikan obat-obatan yang mempengaruhi irama jantung, seperti beta blocker , diltiazem , dan verapamil , jika tidak ada perbaikan dokter akan melakukan tindakan ablasi jantung untuk mengontrol aliran listrik yang tidak tidak sesuai di jantung.

     

    Komplikasi penyakit jantung 

    penyakit jantung harus mendapatkan penanganan medis dan perawatan yang tepat, untuk menurunkan resiko komplikasi. ada beberapa komplikasi  yang bisa muncul 

    • Aneurisma , yaitu pembesaran dinding pembuluh arteri 
    • Arteri perifer , kondisi yang terjadi karena tersumbatnya aliran darah ke kaki 
    • stroke iskemik
    • gagal jantung 
    • serangan jantung
    • henti jantung mendadak

     

    Pencegahan penyakit jantung 

    pada  bawaan , upaya pencegahan yang efektif belum ditemukan hingga saat ini . namun demikian , pada penyakit koroner , gagal jantung dan aritmia beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan , antara lain 

    • mengkonsumsi makanan yang tinggi serat , rendah gula dan rendah lemak 
    • menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan asap rokok
    • memeriksa tekanan darah , gula darah dan kolesterol secara berkala 
    • melakukan latihan fisik secara rutin , seperti jogging , bersepeda , dan berenang , setidaknya 30 menit sehari 

     

    Ciri ciri jantung anda mengalami masalah 

    ketika sedang bekerja , tiba tiba dada terasa nyeri , lalu hilang sendiri , apakah itu ciri ciri jantung bermasalah ? bisa iya , bisa juga tidak, meski nyeri dada adalah suatu hal gejala utama penyakit jantung , masalah pada jantung sebenernya punya banyak tanda dan gejala diantaranya serupa dengan penyakit lain , mengingat  masih menjadi penyebab kematian utama diindonesia , kita wajib memahami ciri ciri jantung bermasalh untuk mencegah akibat yang fatal.

    penyakit  jantung memang tidak jarang tak menunjukan gejala yang ketara hingga serangan bisa terjadi . dalam beberapa kasus , orang yang mengalami gejala itu justru mengabaikannya , karena itu , penting untuk menjalani screening  jika punya resiko , bila sudah memasuki usia 40 tahun , pemeriksaan kesehatan rutin kian mendesak untuk dilakukan agar dapat mengidentifikasikan ciri-ciri jantung bermasalah sejak dini sehingga bisa segera diatasi dengan bantuan dokter itu sendiri 

    berikut ini beberapa ciri ciri  jantung yang bermasalah yang perlu diwaspadai 

    • ketidaknyamanan pada dada : ciri utama penyakit jantung karena gangguan aliran darah , bisa berupa nyeri tajam , dicubit , diremas, atau tertekan benda berat 
    • napas pendek / susah bernafas masalah pada pembuluh darah , aritmia atau gagal jantung
    • nyeri pada bahu kiri saraf di bahu kiri yang dekat dengan jantung juga bisa mengirim pesan ke otak ada masalah pada jantung 
    • jantung berdebar debar ada gangguan irama detak jantung 
    • nyeri di ulu hati , perut atau pinggang ciri ciri jantung bermasalah yang kerap dipadati pada wanita yang mengalami serangan jantung 
    • kaki membengkak tanda gagal karena jantung tak sanggup memompa darah secara efektif sehingga darah terkumpul di bagian bawah kaki akibat efek gravitasi 
    • stamina anjlok terutama jika disertai gejala kepala pusing dan keringat dingin ketika beraktivitas fisik 
    • pusing  akibat kurangnya pasokan darah ke otak lantaran ada masalah pada fungsi pemompaan jantung 
    • apnea tidur gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas selama beberapa saat dan biasanya disertai ngorok / mendengkur yang keras 
    • sering merasa lelah ciri utama gagal jantung akibat tubuh kekurangan oksigen yang semestinya dipompa jantung bersama darah 

     

    Makanan pemicu terjadinya penyakit pada jantung 

    Sakit jantung merupakan penyakit penyebab kematian paling tinggi didunia . sekalipun banyak orang yang meninggal karena covid-19 , namun penyakit jantung juga masih menjadi rantai puncak penyebab kematian tertinggi orang orang di dunia ini sampai pada saat artikel ini dirilis .

    faktor penyebab  sangatlah beragam , salah satunya karena  makanan yang kita konsumsi sehari hari lantas  apa saja contoh makanan yang bisa menyebabkan penyakit pada jantung 

     

    1 daging merah

    makanan penyebab sakit jantung yang pertama adalah daging merah , mulai dari sapi, kambing , domba , sampai daging babi 

    sebab, daging merah memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang paling tinggi dari pada yang lain  dan juga kolesterol yang sangat tinggi bisa meningkatkan resiko  yang sangat tinggi 

     

    2 daging olahan

    selain daging merah olahan juga rentan memicu penyakit jantung misalnya bacon, nugget , sosis sampai hotdog 

    pasalnya daging olahan punya kandungan zat lemak jenuh , kalori dan garam yang tinggi , kelebihan kandungan zat zat tersebut bisa menimbulkan masalah pada jantung kelak di kemudian hari 

     

    3.mentega

    penderita penyakit jantung juga tidak boleh makan butter atau mentega , tentu sudah menjadi rahasia umum jika mentega mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi 

    meski dapat membuat makanan jadi terasa menjadi sangat enak , mentega juga tidak baik untuk kesehatan jantung jika dikonsumsi secara berlebihan

     

    4 pizza

    Jika anda pecinta pizza , sebaiknya mulai mengurangi konsumsi makanan yang satu ini , sebab pizza juga merupakan salah satu penyebab sakit jantung 

    hal ini dikarenakan pizza itu sendiri mempunyai kandungan lemak jenuh dan sodium atau garam yang berbahaya untuk jantung anda , selain pizza , roti rotian juga pun demikian  

     

    5 kentang goreng

    Kentang goreng di kafe dan restoran juga merupakan makanan yang dapat memicu sakit jantung , pasalnya , kentang goreng tersebut biasanya digoreng dengan metode deep fry yang menghasilkan lemak trans dan kolesterol

     

    6 Mi instan

    Saat pada tengah malam atau hujan melanda memang lah sangat enak jika kita mengkonsumsi mie instan , namun nyatanya , mie instan juga rentan memicu sakit jantung 

    hal ini dikarenakan mie instan punya kandungan natrium atau garam yang sangat tinggi , begitu juga dengan lemak jenuh dan glikemiknya 

     

    7 Nasi putih

    penderita  penyakit jantung juga sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung gula yang sangat tinggi , sebaiknya , ganti nasi putih anda dengan beras merah 

     

    8 Pasta

    Tak hanya nasi putih , makanan penyebab sakit jantung berikutnya adalah pasta , karena pasta itu sendiri terbuat dari bahan olahan tepung putih yang juga memiliki kadar gula yang sangat tinggi 

    sementara serat vitamin, dan mineralnya tidak ada sama sekali , mulai lah per hari ini kurangi mengkonsumsi pasta 

     

    9 Ayam goreng tepung

    Ayam goreng tepung memang menggiurkan untuk dimakan sehari hari . tapi tahukah anda , bahwa ini juga termasuk makanan yang dapat memicu sakit jantung 

    pasalnya, ayam goreng tepung memiliki kalori, lemak , dan natrium yang sangat tinggi . ini sangat memungkinkan membuat anda terkena masalah pada jantung kelak 

     

    10 kue

    kue seperti seperti cookies dan muffin ini juga mengandung gula yang sangat tinggi dan lemak jenuh dari mentega yang digunakan selain itu, kue-kue  juga mengandung lemak trans yang kurang baik untuk kesehatan pada jantung 

     

    11 Es krim

    Rasa manis pada es krim itu juga berasal dari kandungan gula yang sangat lah tinggi , padahal gula yang terlalu banyak juga tidak baik buat kesehatan pada jantung kita 

    selain gula , es krim juga mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi jadi itu tidak dianjurkan juga untuk kesehatan jantung kita 

     

    12 Yoghurt berlemak 

    yoghurt berlemak memang melancarkan pencernaan . tapi beberapa yoghurt punya kandungan lemak yang sangat lah tinggi khususnya yoghurt yang pakai gula tambahan pada kandungannya .

    untuk itu, perhatikan yoghurt yang akan anda ingin konsumsi , pilihlah yang rendah lemak dan terbuat dari buah segar tanpa ada tanpa ada tambahan pemanis buatan sama sekali 

     

    13 Makanan tinggi gula ,garam dan lemak 

    Selain makanan penyebab sakit jantung yang sudah disebutkan tadi , ada baiknya anda juga tidak mengkonsumsi  makanan makanan lain yang banyak sekali mengandung gula , garam dan lemak karena menghindari anda terkena  

     

    14 Gorengan 

    Banyak makanan indonesia yang dimasak dengan teknik di goreng. makanan yang digoreng dengan banyak minyak mengandung lemak trans yang sangat tinggi dan secara tidak langsung meningkatkan kolesterol jahat .

    ketika kadar kolesterol jahat yang sangat tinggi ada didalam darah, menyebabkan penumpukan plak pada dinding pembuluh darah di jantung dan beresiko sangat tinggi. 

     

    15 Soda dan alkohol

    tak hanya makanan , minuman tertentu juga dapat menjadi pemicu penyakit jantung itu sendiri, soda misalnya , yang punya kandungan gula yang sangat tinggi , bahkan mengandung pemanis buatan dan pengawet yang sangat tidak baik untuk dikonsumsi jantung .

    sementara mengkonsumsi alkohol juga  sangat harus dihindari untuk mencegah terjadinya sakit pada jantung 

     

    CARA MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG DENGAN GAYA HIDUP YANG SEHAT 

     

    Diawal kita sudah membahas cara kerja jantung , tipe tipe penyakit pada jantung dan makanan yang wajib kita hindari jika kita ingin tetap terhindar dari penyakit jantung , nah sekarang kita masuk untuk pencegahan dari  itu sendiri 

    karena siapa yang tidak mau memiliki jantung yang sehat dan kuat  hingga masa mendatang yang membuat badan kita menjadi tetap sehat dan prima walaupun sudah di kondisi lanjut usia .

    salah satu cara mencegah  adalah dengan menjalani gaya hidup yang sehat , artinya anda harus, mampu menjaga tekanan darah, kolesterol , dan kadar gula darah tetap normal , termasuk menurunkan resiko dengan serangan jantung. 

    penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di dunia yang harus kamu ingat sekali lagi ada banyak hal yang dapat meningkatkan , beberapa di antaranya tidak dapat kita kendalikan , namun ada banyak pula faktor resiko yang dapat anda kendalikan 

    ada beberapa faktor resiko yang dapat mempengaruhi seseorang terkena  itu sendiri , salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat itu , seperti merokok , dan makan makanan yang sangat tinggi lemak dan faktor resiko lainnya yang menjadi pemicu  yang utama 

     

    1 Faktor usia 

    ketika usaia seseorang semakin bertambah, maka tingkat resiko terkena  sangat lah besar , usia pria yang rentan terkena memasuki 45 tahun , sementara wanita memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini.

     

    2 Riwayat keluarga 

    memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga beresiko terjadi pula pada keturunannya  , artinya jika salah satu keluarga anda yang mengidap penyakit jantung , maka anggota keluarga lainnya sangat beresiko untuk mengalami penyakit yang serupa 

     

    3 Diabetes

    seseorang yang mengidap penyakit diabetes sangat lah rentan terkena penyakit pada jantung . hal ini disebabkan karena diabetes menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menghambat aliran darah karena adanya penyumbatan darah itu sendiri 

     

    4  Hipertensi 

    Hipertensi atau darah tinggi dapat melukai dinding arteri  dan memungkinkan kolesterol LDL masuk ke dalam saluran arteri jika sampai hal ini terjadi maka akan terjadi timbunan plak meningkatkan dan menghambat aliran darah ke seluruh tubuh kita 

     

    5 Stress

    ketika seseorang mengalami stress berat , maka tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang akan mengakibatkan pembuluh darah menjadi kaku, kemudian hormon norepinephrine yang naik akan mengakibatkan tekanan darah tinggi 

     

    Apakah penyakit pada jantung bisa kita cegah ?

    menurut cleveland clinic , penyakit jantung dapat anda cegah dengan cara menerapkan pola hidup yang sehat , meskipun anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, tetapi anda dapat mencegahnya sejak dini agar tidak berkembang kemana mana 

    penyakit jantung yang paling umum terjadi adalah coronary artery disease (CAD) atau yang dikenal dengan  koroner , jika anda mengalami penyakit jantung ini maka akan terjadi karena ada plak di arteri jantung koroner anda 

    arteri koroner adalah arteri yang memasok darah yang kaya akan oksigen ke jantung agar dapat berfungsi dengan baik. ketika ada plak , maka akan menghalangi aliran darah ke jantung sehingga menyebabkan resiko terjadinya serangan pada jantung 

    plak di arteri tidak sepenuhnya bisa anda cegah , pembentukan plak di arteri juga biasanya mulai berkembang saat anda masih usia kecil atau usia remaja . namun , perkembangannya dapat kita perlambat sehingga terhindar dari segala resiko penyakit pada jantung itu .

     

    Bagaimana cara mencegah penyakit jantung ?

    Berikut ini cara mencegah penyakit pada jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat untuk membantu meminimalisir resiko timbulnya penyakit  jantung , diantaranya : 

     

    1 Hindari Merokok atau vaping

    penggunaan tembakau merupakan salah satu faktor resiko memicu munculnya penyakit jantung, sehingga kebiasaan merokok harus anda hindari . orang merokok dua kali beresiko terkena penyakit pada jantung dibandingkan orang yang tidak merokok sama sekali 

     

    2 Konsumsi makanan sehat 

    Dengan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan jantung, hal ini dapat membantu sistem jantung berfungsi dengan baik. makanan yang tidak sehat akan memicu membuat jantung dan pembuluh darah. penyumbatan arteri, dan masalah jantung lainnya 

     

    3 Menurunkan kadar kolesterol

    Cara mencegah  yang paling efektif adalah jaga kadar kolesterol LDL termasuk trigliserida. sebab , kadar kolesterol LDL berkontribusi terhadap pembentukan plak di arteri koroner yang dapat menyumbatkan aliran darah.

    jika anda ingin memeriksakan kadar kolesterol , makan anda sebaiknya memeriksakan diri anda ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan , pada alat tes akan muncul angka kolesterol dan tingkat trigliserida , jika melebihi batas, konsultasikan diri anda ke dokter 

    4 Mengelola Diabetes 

    perlu anda ketahui, bahwa penderita penyakit diabetes memiliki resiko lebih tinggi terkena, hal ini karena diabetes membuat anda beresiko mengalami kondisi tekanan darah tinggi , kolesterol tinggi dan trigliserida tinggi.

    kondisi ini dapat menyebabkan jantung bermasalah , jika tidak segera periksakan , oleh karena itu menjaga diabetes sangat penting untuk menurunkan resiko penyakit jantung , periksa angka gula darah anda ideal  anda secara rutin .

     

    5 Menjaga berat badan 

    Berat badan yang berlebih atau obesitas dapat memberikan pengaruh yang sangat besar pada jantung dan pembuluh darah . kondisi ini memungkinkan berkembang meningkatkan tekanan darah , kolesterol , meningkatkan resiko diabetes dan trigliserida sangat tinggi.

    oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga dan mempertahankan berat badan ideal dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan rutin berolahraga , orang yang memiliki berat badan yang berlebih atau obesitas sangat lah beresiko untuk memiliki penyakit jantung 

     

    6 lebih banyak bergerak 

    Untuk membantu jantung tetap sehat, salah satu caranya dengan lebih banyak bergerak atau berolahraga . aktivitas fisik ini sangat lah penting dalam mencegah karena dapat mencegah obesitas dan tekanan darah tinggi pastinya 

    anda dapat melakukan aktivitas olahraga intensitas sedang selama 30 menit selama 5 hari dalam satu minggu , seperti jalan cepat, berenang , dan joging , jika ingin olahraga berat , maka  dapat melakukannya 25 menit selama tiga hari dalam 1 minggu .

     

    7 Pemeriksaan tahunan 

     

    Melakukan pemeriksaan medical check up atau pemeriksaan kesehatan tahunan adalah melalui salah satu cara kita untuk mencegah penyakit pada jantung .

    ada dapat melakukan pemeriksaan kesehatan pada diri anda sendiri secara keseluruhan pada dokter atau pelayan kesehatan.

    dengan melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter atau penyedia layanan jasa kesehatan untuk mengetahui tanda tanda penyakit jantung sejak dini , diagnosa dini memberi kan anda peluang terbaik agar anda bisa terhindar dari penyakit jantung .

    itulah beberapa cara yang paling ampuh dan efektif untuk mencegah penyakit jantung itu ,  itu secara alami , anda dapat menerapkan gaya hidup yang sehat dan menjaga pola makan yang sangat baik guna bila anda ingin melindungi jantung anda sendiri dari masalah dan resiko yang berbahaya di kemudian hari 

    karena kesehatan itu sendiri ialah “INEVASTASI JANGKA PANJANG “ karena jika kita memiliki tubuh yang sehat dan kuat hingga masa tua nanti makan anda baru akan 

    merasakan sendiri efek dari menerapkan pola hidup sehat dan baru akan paham arti kata menjaga di kemudian hari .

    TEMPAT BERMAIN SLOT YANG ASIK : MAHKOTA69